Tirta Yatra Dan Simakrama Di Jakarta Dan Bogor

Tirta Yatra Dan Simakrama Di Jakarta Dan Bogor  - Pada tanggal 30 November dan 01 Desember 2013, PD KMHDI Jawa Barat mengadakan kegiatan “Tirta Yatra dan Simakrama”. Kegiatan ini dilaksanakan di dua Pura yang berada di daerah Jakarta dan satu Pura di daerah Bogor. Sebelum keberangkatan menuju Jakarta dan Bogor, para peserta dan panitia mengadakan persembahyangan bersama dan persiapan barang-barang, sambil menunggu bis yang akan membawa kami berpetualang. Setelah bis tiba, semua panitia dan peserta bergegas masuk ke dalam bis dan salah satu panitia mulai mengabsen kami semua. Lalu, kami pun memulai perjalanan menuju Jakarta sekitar pukul 09.00 pagi. Selama perjalanan, para peserta yang terdiri dari anggota dan partisipan PD KMHDI Jawa Barat ada yang mengobrol, bercanda, menyanyi dan ada pula yang tertidur.

    Saat siang hari dimana matahari mulai berada tepat diatas kepala, suasana dalam bis pun mulai memanas dan semakin memanas. Hal itu disebabkan karena bis yang kami gunakan tidak memiliki AC, dan bisa dibayangkan bagaimana rasanya menuju Jakarta dengan menggunakan bis ini........ Walau dengan keadaan bis yang seperti ini, hal itu tidak mengurangi rasa bahagia kami saat melakukan kegiatan Tirta Yatra dan Simakrama.

    Sekitar pukul 13.00, kami tiba di Pura pertama yang kami kunjungi, yaitu Pura Rawamangun. Kami langsung mengganti pakaian kami dengan menggunakan pakaian sembahyang. Setelah semua selesai mengganti pakaian, lalu kami melakukan persembahyangan bersama di Pura Rawamangun. Persembahyangan pun selesai dan kami melanjutkan kegiatan dengan makan siang bersama. Setelah makan siang selesai, kami mulai bersiap untuk memulai acara simakrama dengan Pengurus Pura, PD KMHDI Jakarta, dan Presidium KMHDI.

    Tidak lama kemudian, tamu-tamu undangan mulai berdatangan dan acara simakrama pun dimulai. Anggota PD KMHDI Jakarta yang hadir lumayan banyak sekitar 5-6 orang, Pengurus Pura yang hadir ada 3 orang, dan 4 dari 5 Presidium KMHDI pun hadir, bahkan ada beberapa alumni KMHDI yang hadir saat itu. Acara simakrama berlangsung dengan lancar, begitupun dengan konsumsi yang disajikan hehe. Sebelum mengakhiri acara simakrama, Ketua PD KMHDI Jawa Barat, Wayan Fery, memberikan sejumlah bantuan untuk Pura Rawamangun kepada Pengurus Pura.


Our Memories :
Foto bersama bersama PD KMHDI Jakarta, Alumni KMHDI, Presidium KMHDI dan Pengurus Pura di Pura Rawamangun, Jakarta.



    Acara simakrama di Pura Rawamangun telah selesai, kami dengan semua tamu undangan simakrama pun berfoto bersama. Setelah mengucapkan terimakasih dan salam perpisahan, kami pun mulai bersiap untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Pura Halim. Setelah semua peserta masuk ke dalam bis, kembali salah satu panitia mengabsen kehadiran peserta, agar tidak ada yang tertinggal.

    Selama perjalanan, semua peserta dalam bis kembali bercanda, mengobrol, bernyanyi dan tertidur. Hawa panas dan macetnya Jakarta ada yang membuat beberapa peserta kesal, ditambah dengan bis yang tidak menggunakan AC. Tetapi tetap saja, semua hal itu tidak menurunkan semangat para peserta demi kelancaran acara kami bersama. Sekitar jam 17.00, kami tiba di Pura Halim dan langsung memulai persembahyangan bersama. Pada saat itu, ada dua pemangku yang menyambut kedatangan kami, meminta kami untuk berkenalan dan pada akhirnya mengajarkan kami untuk ‘mekidung’.

    Setelah kegiatan persembahyangan dan ‘perkenalan’ dengan kedua pemangku di Pura Halim selesai, kami pun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan terakhir kami, yaitu Pura Gunung Salak, Bogor.Selama perjalanan, banyak dari kami yang tertidur karena merasa capek selama seharian ini. Ketika kami masih berada pada jalan tol menuju Bogor, tiba-tiba bis yang kami gunakan berhenti. Para peserta yang awalnya tertidur, mulai terbangun satu persatu dan menanyakan satu sama lain mengenai berhentinya bis.

    Setelah menanyakan pada supir bis, kami pun akhirnya mengetahui bahwa ada masalah pada bis yang membuat bis tidak bisa meneruskan perjalanan dan harus di derek. Mengetahui hal itu, beberapa panitia ada yang panik, ada yang berusaha menenangkan peserta, dan ada juga yang mulai berdiskusi mencari solusinya. Butuh waktu yang cukup lama untuk kami berdiskusi mencari solusi yang tepat, sehingga hampir semua peserta akhirnya turun dari bis terlebih dahulu.

    Kami, para peserta dan panitia, terduduk di pinggir jalan tol pada malam hari dan dalam keadaan belum makan malam............Beberapa dari kami mungkin mulai berpikir bahwa hal ini adalah kekurangan yang terbesar dalam acara ini. Bis yang tidak menggunakan AC dan sekarang bis tersebut tidak bisa meneruskan perjalanan menuju Bogor. Lalu bagaimana kita bisa sampai di Pura Gunung Salak? Bagaimana dengan acara simakrama kita dengan Pengurus Pura dan Mahasiswa Hindu di Bogor? Bis di derek sampai Bogor, lalu bis di perbaiki terlebih dahulu. Lalu kami akan menunggu dimana? Kami telah memesan makan malam pada salah satu Pengurus Pura disana, bagaimana jika kami terlambat datang? Bagaimana dengan makanan yang sudah dipersiapkan? Dan masih banyak pertanyaan lain yang muncul dikepala para panitia dan juga peserta.

    Untungnya, Tuhan selalu memberikan jalan terbaik bagi umatnya. Beberapa panitia meminta bantuan, dan akhirnya beberapa dari kami bisa naik mobil menuju Pura Gunung Salak dari kota Bogor. Akhirnya bis kami pun di derek menuju kota Bogor dan setelah sampai disana, beberapa dari kami menaiki mobil untuk melanjutkan perjalanan. Sisanya yang kebanyakan laki-laki, melanjutkan perjalanan dengan menggunakan truk.

    Hal-hal seperti inilah yang menurut kami semua tidak akan kami lupakan selama acara Tirta Yatra dan Simakrama ini. Banyak pengalaman yang kami rasakan selama perjalanan, walaupun ada halangan, kami tau Tuhan pasti akan memberikan jalan keluar yang terbaik. Mungkin beberapa dari kami ada yang kesal karena kejadian selama perjalanan ini, namun banyak juga dari kami yang merasa bahwa perjalanan ini menyenangkan dan tak terlupakan. Iya kan?

Akhirnya, setelah kami melewati semua halangan, kami tiba di Pura Gunung Salak. Karena hari sudah sangat malam, setelah kami melakukan makan bersama, kami segera mengkondisikan para peserta untuk tidur. Sebagian ada yang tidur di villa salah satu panitia dan sebagian ada yang tidur di tempat yang sudah disediakan di pura. Oh iya, sebelum kami semua tidur beberapa peserta ada yang mandi dan sembahyang malam.

Esok paginya, setelah kami semua bangun dan selesai mandi, kami segera mengganti pakaian dengan pakaian sembahyang. Kami makan bersama terlebih dahulu, lalu melanjutkan dengan persembahyang bersama. Beberapa dari kami yang berhalangan untuk sembahyang, mulai mempersiapkan untuk acara simakrama dengan pengurus pura dan mahasiswa Hindu di Bogor. Persembahyangan bersama yang kami lakukan cukup lama, karena dipimpin oleh pemangku dari Pura Gunung Salaknya sendiri. Para mahasiswa Hindu Bogor yang menjadi tamu undangan kami, banyak yang sudah hadir. Maka, setelah persembahyangan bersama selesai, kami pun langsung memulai acara simakrama.

Acara simakrama ini, sebenarnya merupakan salah satu bentuk  sosialisasi KMHDI bagi para mahasiswa Hindu yang tinggal di Bogor dan sekitarnya serta pada pengurus pura. Mahasiswa Hindu Bogor yang hadir adalah beberapa mahasiswa yang berjumlah 25 orang dari berbagai macam perguruan tinggi di Bogor. Adapun terdiri dari Institut Pertanian Bogor (IPB), STIKES Bogor, Universitas Pakuan Bogor, dan Akademi Kimia Analisis Bogor (AKA).

Acara simakrama yang kami lakukan cukup lancar dan memuaskan, terlihat dari adanya beberapa mahasiswa Hindu Bogor yang antusias. Mereka terlihat tertarik dengan apa yang kami sampaikan dan mereka tidak malu untuk bertanya serta mengemukakan pendapat. Kami semua merasa sangat senang dapat berdiskusi, berkenalan dan bahkan bercanda bersama teman-teman dari mahasiswa Hindu Bogor ini. Akhirnya, kami menemukan lagi salah satu cara untuk tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga kami di daerah lain.

Akhirnya acara simakrama pun selesai, kami berfoto bersama dengan semua tamu undangan dan makan siang bersama. Setelah itu, para tamu undangan pun pamit pulang. Kami pun segera bersiap-siap untuk kembali ke Bandung, karena acara kami telah selesai. Bis kami yang kemarin sempat mengalami kerusakan, sudah diperbaiki dan sudah siap membawa kami untuk pulang. Kami pun akhirmya masuk ke dalam bis dengan membawa barang-barang kami. Sebelum berangkat, seperti biasa salah satu panitia mengabsen kembali. Kami semua sudah siap untuk pulang ke Bandung.

Selama perjalanan, kebanyakan dari kami tertidur. Namun, banyak pula yang mengobrol, bercanda dan menyanyi bersama. Setelah sampai di Bandung, tepatnya di sekre PD KMHDI Jawa Barat, kami segera turun dari bis dan membawa barang-barang kami. Tidak lupa, kami pun mengucapkan terimakasih kepada Bapak supir yang telah mengantarkan kami dari kemarin. Akhirnya, beberapa dari kami sudah ada yang dijemput dan pulang ke rumah kami masing-masing. Sampai saatnya, kami semua mungkin sudah tertidur pulas di kamar masing-masing.

Acara Tirta Yatra dan Simakrama ini, menjadi pengalaman baru bagi kami semua. Bagaimana cara menghadapi halangan yang ada dengan sabar dan tepat, serta menguntungkan semua pihak. Beberapa dari kami atau mungkin kami semua tidak akan melupakan perjalanan selama acara ini. Saat kami tertawa, tertidur, bernyanyi, dan merasakan panik bersama. Mungkin juga ada beberapa yang kesal, tapi selalu ada beberapa orang yang mampu membuat perjalanan acara ini menjadi menyenangkan.
Terimakasih kepada semua panitia, peserta, dan semua orang yang telah mendukung acara Tirta Yatra dan Simakrama PD KMHDI Jawa Barat. Acara ini akan menjadi salah satu acara yang tidak terlupakan selama menjadi anggota atau partisipan PD KMHDI Jawa Barat. Semoga kami tetap bisa membuat acara-acara lainnya yang mungkin akan lebih seru dan menyenangkan bagi kami semua.

Sekali lagi, terimakasih. Satyam Eva Jayate!


Oleh : Putri Saktyastuti

0 komentar:

Copyright © 2013 PD KMHDI Jawa Barat and Blogger Templates - Anime OST.
Selamat Datang di Blog Resmi Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Jawa Barat