Belajar Memaknai Kehidupan Lewat Kutipan Para Tokoh Dunia.
Belajar Memaknai Kehidupan Lewat Kutipan Para Tokoh Dunia - Ada banyak cara untuk memaknai kehidupan. Bisa dengan belajar dari pengalaman, berbuat kebaikan dengan sesama dan sebagainya. Tapi tidak ada salahnya jika kita memandang kehidupan lewat kutipan tokoh-tokoh dunia. Di bawah ini, ada beberapa kutipan-kutipan tokoh dunia yang mungkin bisa membantu kita untuk lebih menghargai hidup.
1. Mark Twain
Dua puluh tahun dari sekarang kawan. Kita akan lebih menyesali apa yang tidak pernah lakukan, ketimbang apa yang sudah kita lakukan. Jadi, kejarlah semua mimpimu selagi masih muda, jelajahilah dunia, hiduplah seperti besok kita akan mati. Banyak orang terlalu takut untuk mengejar mimpi. Mereka takut dengan akibat dari apa yang belum mereka lakukan. Tapi mungkin suatu saat, setelah kita sudah tua nanti, kita akan menyesalinya.
Kebaikan adalah bahasa yang universal. Bahkan orang buta pun bisa melihatnya dan orang tuli bisa mendengarnya. Berbuat kebaikan terhdap sesama adalah satu hal yang bisa dilakukan setiap orang tanpa memandang ras, agama ataupun golongan. Dengan kita berbuat baik, maka akan tumbuh bibit-bibit kebaikan yang akan membuat dunia ini lebih baik.
2. Harun Yahya
Manusia dengan segala kemampuannya bisa menguasai dan pergi kemanapun di dunia. Tapi bagaimana pun, manusia pasti akan merindukan kampung halamannya. Kutipan ini juga mengajak kita untuk mencintai negara tampat di mana kita lahir dan dibesarkan. Tidak ada tempat seidah rumah sendiri. Meski banyak permasalahan di negara ini jangan pernah lari, namun turun ke masyarakat dan ikut menyelesaikannya. Hujan batu di negara sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri orang
3. Dalai Lama
Tujuan hidup manusia, selain menyembah kepada sang Maha Pencipta tentu saja untuk menolong sesama dan merawat bumi. Jika kita tidak atau belum mampu untuk menolong sesama, setidaknya janganlah kita menyakiti mereka. Sama halnya dengan perlakuan kita terhadap alam. Jika kita tidak bisa merawatnya, setidaknya jangan merusak apa yang telah dititipkan kepada kita.
4. Albert Einstein
Semua orang punya porsinya masing-masing dalam masyarakat. Tidak semua orang harus jadi pemimpin, dan tidak selamanya pula pemimpin lebih tinggi derajatnya dari orang yang dipimpin. Kalau semua orang menjadi kapten, lalu siapa yang jadi awaknya? Apapun pekerjaan yang kita kerjaan, tidak menentukan tinggi-rendahnya derajat kita di mata Tuhan. Namun kapasitas kita dalam melakukan pekerjaan tersebutlah yang membuat kita menjadi orang yang hebat. Jangan menilai seseorang dari pekerjaan, namun kemampuannya dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Semua orang pernah melakukan kesalahan. Namun, banyak pula yang berhenti mencoba karena takut melakukan kesalahan yang lainnya. Mereka yang berhenti mencoba tidak akan pernah menemukan sesuatu yang baru dari hidup mereka karena hanya melakukan rutinitas yang sama. Jangan menghindari kesalahan, namun kita mesti belajar dari kesalahan dan menemukan hal-hal yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
5. Charlie Chaplin
Hidup tak selamanya membahagiakan. Namun, sesakit apapun hidup yang kita jalani, tersenyumlah. Senyuman akan menyebarkan kebahagiaan dan menutup luka yang ada. Orang yang selalu murung ketika tertimpa masalah akan cenderung terjebak dalam masalah yang sama. Karena tidak bisa menemukan kebahagiaan yang ia dapat dari orang-orang disekitarnya.
6. Friedrich Nietzsche
Kebenaran itu terkadang menyakitkan. Kita cenderung tidak ingin mengetahui kebenaran karena kita terlalu mensakralkan hal-hal yang telah kita percayai selama ini. Dan ketika kebenaran mengenai hal itu terungkap, seringkali kita mengingkarinya dan mengelak dari kenyataan.
Demikianlah Artikel/Tulisan mengenai " Belajar Memaknai Kehidupan Lewat Kutipan Para Tokoh Dunia. " , semoga bermanfaat bagi teman-teman semuanya. PD KMHDI Jawa Barat
Referensi :http://www.kaskus.co.id/thread/520cbe4e1ed7193f03000006/breamans-brotherhood
1. Mark Twain
Dua puluh tahun dari sekarang kawan. Kita akan lebih menyesali apa yang tidak pernah lakukan, ketimbang apa yang sudah kita lakukan. Jadi, kejarlah semua mimpimu selagi masih muda, jelajahilah dunia, hiduplah seperti besok kita akan mati. Banyak orang terlalu takut untuk mengejar mimpi. Mereka takut dengan akibat dari apa yang belum mereka lakukan. Tapi mungkin suatu saat, setelah kita sudah tua nanti, kita akan menyesalinya.
Kebaikan adalah bahasa yang universal. Bahkan orang buta pun bisa melihatnya dan orang tuli bisa mendengarnya. Berbuat kebaikan terhdap sesama adalah satu hal yang bisa dilakukan setiap orang tanpa memandang ras, agama ataupun golongan. Dengan kita berbuat baik, maka akan tumbuh bibit-bibit kebaikan yang akan membuat dunia ini lebih baik.
2. Harun Yahya
Manusia dengan segala kemampuannya bisa menguasai dan pergi kemanapun di dunia. Tapi bagaimana pun, manusia pasti akan merindukan kampung halamannya. Kutipan ini juga mengajak kita untuk mencintai negara tampat di mana kita lahir dan dibesarkan. Tidak ada tempat seidah rumah sendiri. Meski banyak permasalahan di negara ini jangan pernah lari, namun turun ke masyarakat dan ikut menyelesaikannya. Hujan batu di negara sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri orang
3. Dalai Lama
Tujuan hidup manusia, selain menyembah kepada sang Maha Pencipta tentu saja untuk menolong sesama dan merawat bumi. Jika kita tidak atau belum mampu untuk menolong sesama, setidaknya janganlah kita menyakiti mereka. Sama halnya dengan perlakuan kita terhadap alam. Jika kita tidak bisa merawatnya, setidaknya jangan merusak apa yang telah dititipkan kepada kita.
4. Albert Einstein
Semua orang punya porsinya masing-masing dalam masyarakat. Tidak semua orang harus jadi pemimpin, dan tidak selamanya pula pemimpin lebih tinggi derajatnya dari orang yang dipimpin. Kalau semua orang menjadi kapten, lalu siapa yang jadi awaknya? Apapun pekerjaan yang kita kerjaan, tidak menentukan tinggi-rendahnya derajat kita di mata Tuhan. Namun kapasitas kita dalam melakukan pekerjaan tersebutlah yang membuat kita menjadi orang yang hebat. Jangan menilai seseorang dari pekerjaan, namun kemampuannya dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Semua orang pernah melakukan kesalahan. Namun, banyak pula yang berhenti mencoba karena takut melakukan kesalahan yang lainnya. Mereka yang berhenti mencoba tidak akan pernah menemukan sesuatu yang baru dari hidup mereka karena hanya melakukan rutinitas yang sama. Jangan menghindari kesalahan, namun kita mesti belajar dari kesalahan dan menemukan hal-hal yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
5. Charlie Chaplin
Hidup tak selamanya membahagiakan. Namun, sesakit apapun hidup yang kita jalani, tersenyumlah. Senyuman akan menyebarkan kebahagiaan dan menutup luka yang ada. Orang yang selalu murung ketika tertimpa masalah akan cenderung terjebak dalam masalah yang sama. Karena tidak bisa menemukan kebahagiaan yang ia dapat dari orang-orang disekitarnya.
6. Friedrich Nietzsche
Kebenaran itu terkadang menyakitkan. Kita cenderung tidak ingin mengetahui kebenaran karena kita terlalu mensakralkan hal-hal yang telah kita percayai selama ini. Dan ketika kebenaran mengenai hal itu terungkap, seringkali kita mengingkarinya dan mengelak dari kenyataan.
Demikianlah Artikel/Tulisan mengenai " Belajar Memaknai Kehidupan Lewat Kutipan Para Tokoh Dunia. " , semoga bermanfaat bagi teman-teman semuanya. PD KMHDI Jawa Barat
Referensi :http://www.kaskus.co.id/thread/520cbe4e1ed7193f03000006/breamans-brotherhood
0 komentar: