Kumpulan Berita Bencana Banjir Di Manado



Kejadian Banjir Tanah Longsor Di Provinsi Sulawesi Utara


KRONOLOGI BENCANA

Pada hari Selasa tanggal 14 Januari 2014, terjadi hujan deras disertai angin kencang di wilayah Manado dan sekitarnya sejak pagi sampai tengah malam. Hujan deras disertai angin kencang berlanjut sampai esok harinya, 15 Januari 2014, menyebabkan DAS Sawangan dan DAS Tondano tidak mampu menampung debit air yang besar. Akibatnya pada sekitar pukul 05:30 WITA, air mulai meluap dan secara cepat terjadi banjir di sejumlah wilayah di Kota Manado. Pada sekitar pukul 09:30, banjir bandang disertai arus air sudah meluas ke 10 Kecamatan di Kota Manado dan 8 Kecamatan di Kabupaten Minahasa, juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor di beberapa titik di ruas jalan trans Sulawesi yang merupakan urat nadi perekonomian Sulawesi Utara.


PENYEBAB BENCANA

-Bulan Januari merupakan puncak musim hujan Manado.
-Adanya pusat tekanan rendah di utara Sulut, tepatnya di perairan selatan Filipina (Mindanao Selatan) yang menyebabkan pengumpulan massa udara di atas daratan Sulut.
-Distribusi hujan maksimum berada di lereng-lereng DAS sungai, sehingga meningkatkan debit air sungai (tertinggi dibanding kejadian banjir terdahulu).
-Angka curah hujan di DAS Tondano: 230mm, kondisi aman normal yaitu <50mm/hari. Di aliran sungai Tomohon tercatat 200mm.
-7 sungai yang mengalir ke Manado semua sama dengan angka curah hujan di atas.
-Adanya perubahan iklim (climate change) yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global (global warming), anomali cuaca.

DAMPAK BENCANA TERHADAP KONDISI INFRASTRUKTUR

1. Sarana & Prasarana Transportasi Darat
- Jalur jalan utama Trans-Sulawesi (via Tanawangko dan Tomohon) terputus.
- Akses Jalan di Kota Manado sebagian lumpuh karena terdapat  jembatan yang putus, material ikutan banjir serta barang Rumah Tangga lainnya
- Akses Manado – Minahasa Utara tersendat akibat longsor
- Transportasi umum dalam Kota Manado terhambat karena kemacetan parah di berbagai titik akibat banjir.
2. Jalur Komunikasi
- Hingga saat ini komunikasi seluler mengalami gangguan, panggilan telepon susah dilakukan dan sering terputus.
- Penyebaran informasi terbantu dengan adanya radio, meskipun sempat terganggu.
3. Keadaan Jaringan Listrik
- Pada tanggal 15 Januari 2014, jaringan listrik padam di seluruh kota Manado sejak pagi hingga sore hari. Sore hari listrik menyala di beberapa lokasi tetapi sampai saat ini masih padam di lokasi lain.
- Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, mengalami pemadaman listrik selama dua hari.

4. Keadaan Jaringan Air Bersih
- Ada beberapa laporan kerusakan jaringan air PDAM. Para pengguna sumur yang mengandalkan pompa air juga kesulitan memperoleh air saat terjadi pemadaman listrik.
- Hingga saat ini banyak warga kesulitan air bersih.
5. Fasilitas Perkantoran & Kesehatan
- Gedung Kantor Walikota Manado terendam banjir setinggi 3 meter.
- Gedung Dinas Sosial, Dinas PU, Dinas Perhubungan, Badan Ketahanan Pangan terendam banjir setinggi 3-4 meter. Disamping itu terdapat sejumlah gedung pemerintah lainnya yang juga terendam banjir.

-5 unit Puskesmas terendam (1 unit rusak berat)
-9 unit Puskesmas Pembantu dan 2 unit Puskesmas Keliling terendam

DATA KORBAN

1. Korban Meninggal sebanyak 19 orang yang tersebar di:
- Kota Manado  6 orang
- Kota Tomohon  6 orang
- Kab. Minahasa  6 orang
- Kab. Minahasa Utara  1 orang

2. Jumlah Warga Terdampak
+ 107.000 Jiwa

3. Jumlah Warga Mengungsi    
+ 15.000  Jiwa
*) Data Sementara hingga 21 Januari 2014, pukul 24:00 WITA



UPAYA PENANGANAN DARURAT YANG TELAH DILAKUKAN

Melaporkan kejadian awal bencana kepada Pemerintah Pusat dan BNPB.
Mengaktifkan dan membentuk Posko Penanggulangan Bencana di Provinsi. Pos komando di Kabupaten/Kota, Posko-posko lapangan (Posko Pengungsian, Posko kesehatan, dapur umum) serta media center.
Melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait (BPBD/ Dinsos/ Dinkes/ Dinas PU serta Pemerintah Kabupaten dan Kota).
Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban dengan mobilisasi alat berat dan perahu karet.
Pendataan dampak bencana (korban dan kerusakan)
Menyatakan status tanggap darurat dan menentukan masa tanggap darurat selama 14 hari sejak tanggal kejadian.
Peninjauan lapangan bersama dengan instansi terkait antara lain : Dinas sosial, Dinas PU, Dinas kesehatan, BPBD Kota manado, TNI, POLRI yang dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara.
Mendistribusikan bantuan dasar antara lain: makanan siap saji, ikan kaleng, air mineral, peralatan evakuasi, matras dan selimut serta kebutuhan operasional.


Untuk memperoleh data lainnya, seperti peta, data logistik, korban dan kerusakan, serta kegiatan POS KOMANDO TANGGAP DARURAT Banjir & Tanah longsor silahkan kunjungi


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Listrik di Sebagian Wilayah Manado Masih Padam

JAKARTA - Bencana dahsyat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Manado dan sekitarnya melumpuhkan hampir sebagian besar aktivitas warga. Bahkan, di sejumlah lokasi listrik masih padam.

"Di beberapa lokasi Kota Manado listrik masih padam karena gardu tergenang lumpur," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan elektroniknya kepada Okezone, Minggu (19/1/2014) malam.

Sutopo menambahkan, pesawat Hercules pengangkut logistik sempat ikut mengalami gangguan sehingga tidak jadi tiba di Manado hari ini dan masih tertahan di Balikpapan.

"Bantuan logistik dan peralatan dari BNPB, Kemsos, dan Kemkes diangkut dengan pesawat Hercules TNI AU sebanyak lima kali penerbangan," imbuhnya.

Pihaknya juga bahu membahu menyiapkan segala kebutuhan pengungsi meliputi alat untuk membersihkan lumpur, alas tidur, paket kesehatan, pakaian, perlengkapan masak, air bersih maupun dapur umum yang terus disiagakan.

"Status tingkat bencana masih bencana tingkat provinsi. Gubernur Sulut masih memimpin penanganan darurat," pungkasnya.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kerugian Materi Akibat Musibah Banjir di Sulut Capai Rp1,8 T

Kantor Wali Kota Manado Terendam Banjir (Foto: Okezone) JAKARTA - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Utara berdampak pada kerugian materi yang luar biasa. Tercatat, kerugian materi akibat bencana dahsyat ini mencapai 1,87 triliun.

"Perkiraan kerugian dan kerusakan akibat bencana tersebut mencapa Rp1,87 triliun meliputi kerusakan rumah, kerusakan fasum, pertanian dan peternakan, kantor, infrastruktur dan sebaginya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan elektroniknya kepada Okezone, Minggu (19/1/2014) malam.

Sutopo menambahkan, hingga saat ini upaya penanganan terhadap para pengungsi terus dilakukan di sejumlah lokasi pengungsian.

"Penanganan darurat banjir bandang dan longsor di Sulut terus dilakukan hingga saat ini. Bencana terjadi di delapan kabupaten/kota yaitu Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro," terangnya.

Sebelumnya musibah banjir bandang melanda Manado beberapa hari lalu. Akibatnya, belasan orang meninggal dunia dan ratusan pemukiman warga hanyut. Banjir bandang ini merupakan bencana terdahsyat sepanjang 2013 hingga 2014 terakhir.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Bantuan Kurang, Warga Banjir Manado Minta Sumbangan ke Jalan

MANADO - Kurangnya bantuan yang diberikan pemerintah setempat untuk korban banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, membuat warga memutar otak.

Mereka pun berinisiatif meminta sumbangan kepada pengendara maupun pengguna jalan yang melintas di lokasi banjir bandang, Selasa (21/1/2014).

Dengan menggunakan alat seadanya, warga meminta bantuan dan belas kasih pengguna jalan. Pantauan ini terlihat di dua wilayah yang terkena dampak terparah akibat banjir bandang di Dendengan Dalam dan Komo Luar.

Sekadar diketahui, dua wilayah tersebut merupakan tempat terparah akibat banjir bandang di Manado. Wakil Presiden Boediono pun hari ini mengunjungi kedua lokasi terdampak banjir bandang tersebut.

Dalam kunjungan itu, Boediono didampingi Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dan Wakil Gubernur Djouhari Kansil.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kerugian Infrastruktur Akibat Banjir Manado Rp 647 M

Manado - Posko tanggap darurat bencana Kota Kota Manado, Sulawesi Utara, mengeluarkan data terbaru kerugian infrastruktur pada Kamis malam sebesar Rp647,9 miliar.
"Itu adalah nilai kerugian akibat kerusakan infrastuktur di Manado yang disebabkan oleh terjangan banjir bandang pada Rabu, 15 Januari 2014," kata Komandan Posko tanggap darurat bencana Manado Vicky Lumentut di Manado, Kamis (23/1).
Vicky mengatakan kerugian tersebut disebabkan kerusakan jalan raya, jembatan, saluran drainase, MCK, air bersih, sanitasi dan pipa PAM, tanggul Tondano, tanggul sungai Sario, tanggul Sawangan.
Ia merinci untuk jalan raya yang rusak ada 19 ruas sepanjang 31,6 kilometer dengan nilai kerugian diperkirakan sebesar Rp39,5 miliar, kemudian jembatan lima unit sebesar Rp40,4 miliar, saluran drainase 3,8 kilometer sebanyak Rp4 miliar.
Lalu untuk MCK, Air bersih, sanitasi dan pipa PAM yang rusak satu unit kerugiannya dihitung mencapai Rp4 miliar, lalu tanggul Tondano sepanjang 6,2 kilometer kerugiannya ditaksir sebesar Rp360 miliar dan tanggul sungai Sario satu km senilai Rp60 miliar.
"Dengan nilai kerugian sebesar itu, kami berharap Manado bisa segera mendapatkan bantuan rehabilitasi paskabencana, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat," katanya.
Laporan kerugian kerusakan infrastruktur tersebut sudah disampaikan kepada BNPB saat melakukan pendataan awal kerusakan bencana di Manado dan nanti akan ditindaklanjuti dengan kedatangan oleh tim dari BNPB dalam waktu dekat.
Menurutnya itu baru data kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, saluran air serta tanggul, belum terhitung lainnya seperti rumah, gedung sekolah, rumah ibadah dan lainnya.
"Kami berharap kiranya dengan bantuan dari BNPB maka pemulihan dan rehabilitasi paskabencana di Manado dapat berjalan maksimal dan dalam waktu secepatnya," katanya.
Vicky mengakui untuk sekarang ini, pemerintah fokus melakukan pembersihan di seluruh wilayah Manado yang porak poranda akibat bencana banjir bandang tersebut.
Caranya antara lain dengan melakukan kerja bakti bersama di semua lokasi bencana bersih-bersih sampah dan lumpur setinggi 1-2meter yang dibawa air saat menerjang Manado pada 15 Januari, kata Vicky.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Referensi :

http://bpbdsulut.com/kejadian-banjir-tanah-longsor-di-provinsi-sulawesi-utara-15-januari-2014/
http://www.beritasatu.com/
http://www.okezone.com/

1 komentar:

  1. Ketika banjir datang warga baru sibuk untuk mengevakuasi dan mengungsi padahal dampak banjir akan terasa setelahnya, kerusakan materi dan sisi kesehatan

    BalasHapus

Copyright © 2013 PD KMHDI Jawa Barat and Blogger Templates - Anime OST.
Selamat Datang di Blog Resmi Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Jawa Barat