Mengenal Zaman Kali Yuga

Mengenal Zaman Kali Yuga - Kali-Yuga adalah salah satu dari empat (catur) Yuga yang kondisi kehidupan manusianya paling buruk dan paling jelek akibat kegelapan spiritual. Keempat Yuga dimaksud adalah :

1. Satya-Yuga
2. Treta-Yuga
3. Dvapara-Yuga, dan
4. Kali-Yuga.

Adapun ciri-ciri setiap Yuga dapat dilihat dari prinsip-prinsip Dharma yang semakim merosot, suasana kehidupan manusia yang semakim jelek dan kegiatan penduduk dunia yang semakim korup. Sementara itu, prinsip-prinsip Adharma semakim berkembang subur dan akhirnya merajalela di masyarakat manusia seraya melenyapkan prinsip-prinsip Dharma.

Ciri-ciri setiap Yuga dapat diringkas sebagai berikut :





Menurut Bhagavata Purana 12.3.27-30, segala kegiatan di alam material ini terjadi karena interaksi Tri Guna, tiga sifat alam material yaitu: sattvam (kebaikan), rajas (kenafsuan) dan tamas (kegelapan). Ia (Tri-Guna) menyelimuti segala makhluk di alam material. Dan ketiga unsurnya itu berinteraksi karena dipicu oleh sang waktu, tenaga pengendali tak berwujud Sri Krishna. Yuga sebagai pencerminan ketiga sifat alam material tersebut dapat diringkas sebagai berikut.



Dari segi kenyamanan hidup, keempat Yuga tersebut di ibaratkan sebagai musim yang berbeda-beda. Dari segi kualitas kehidupan, keempat Yuga tersebut di ibaratkan sebagai logam yang berbeda-beda. Dari segi spiritual, keempat Yuga tersebut di-ibratkan sebagai kegiatan sang manusia yang berbeda-beda. Sebutan Yuga yang berbeda-beda itu dapat diringkas sebagai berikut.

Berdasarkan penelitian seksama terhadap Jyotir-Veda (ilmu Astronomi Veda), para ahli (sarjana tradisional Veda) menyatakan bahwa Kali-Yuga mulai pada tanggal 18 Pebruari 3102 SM ketika Raja Pariksit naik tahta Kerajaan Hastinapura. Dikatakan bahwa pada hari itu ke 7 (tujuh) planet termasuk Bulan dan Matahari tidak dapat dilihat dari Bumi, sebab mereka berjejer lurus satu arah dibalik Bumi. Sementara itu, planet Rahu yang tidak bisa dilihat mata telanjang, tepat berada diatas Bumi di langit yang gelap gulita. Oleh karena tahun Masehi telah berlangsung selama 2006 tahun, maka pernyataan bahwa Kali-Yuga mulai sekitar 5.100 tahun yang lalu diakui sebagai kebenaran oleh para penganut ajaran Veda.


Diceritakan bahwa Raja Pariksit bertemu kepribadian Kali-Yuga dalam wujud seorang sudra berkulit hitam dan berpakaian seperti Raja di tepi sungai Saraswati ketika beliau memeriksa wilayah Kerajaannya. Si sudra  sedang  menyiksa sapi jantan (perlambang dharma) dan sapi betina (perlambang Bumi) dengan gada. Karena mohon maaf atas perbuatannya yang biadab, Raja Pariksit tidak membunuh si sudra. Beliau mengusir si sudra keluar wilayah Kerajaannya dan memperkenankan dia tinggal di 4 (empat) tempat yaitu :

1. Rumah Potong Hewan
2. Tempat pelacuran
3. Tempat perjudian, dan
4. Tempat dimana emas disimpan.

Veda menyatakan bahwa Bumi diliputi Kali-Yuga setelah Sri Bhagavan, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa , Krishna kembali ke tempat tinggalnya Goloka-dhama di alam rohani. Dikatakan bahwa begitu Kali-Yuga memasuki Bumi, maka pape yad ramate janah, manusia  mulai bersuka-ria dalam beraneka-macam kegiatan berdosa (Bhagavata Purana 12.2.29). Tetapi selama Sri Krishna masih menginjakkan kaki-Nya di Bumi, tavat  kalir vai prthivim parakrantun na casakat, selama itu pula Kali-Yuga tidak berdaya menguasai Bumi (Bhagavata Purana 12.2.30).

Bhagavata Purana  12.2.31 menyatakan bahwa Kali-Yuga berlangsung selama  dvadasabda satatmakah, dua abad deva, atau 1.200 tahun deva. Menurut tahun manusia, Kali-Yuga berlangsung selama 1.200 x 360 =  432.000  tahun (1 hari deva = 1 tahun manusia). Dari jumlah ini, 5.100 tahun telah berlalu, sehingga Kali-Yuga punya jangka waktu berlangsung yang masih lama yaitu 426.900 tahun manusia.

Dikatakan lebih lanjut oleh Veda bahwa Kali-Yuga mulai mencengkram penduduk Bumi dengan kekuatannya penuh ketika kumpulan bintang (planet) Sapta-Rsi bergerak dari garis edar Bulan yang disebut Magha ke garis edar Bulan yang disebut Purvasadha yaitu ketika Raja Nanda dan dinastinya mulai memerintah India (Bhagavata Purana 12.2.32). Itu terjadi sekitar 1977 tahun SM (Sebelum Masehi).
Kali-Yuga sebagai jaman kemerosotan akhlak dan moral ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan Veda berikut :
Veda menyatakan,"Sa kalir tamasa smrtah, Kali-Yuga disebut jaman tamas, kegelapan/kebodohan"(Bhagavata Purana 12.3.30). Tamas (kegelapan/kebodohan) adalah salah satu unsur Tri-Guna, tiga sifat alam material yaitu sattvam (kebaikan), rajas (kenafsuan) dan tamas (kegelapan).
Mengenai sifat alam tamas ini, Veda menjelaskan sebagai berikut, "Sifat alam tamas ini menyebabkan manusia mengkhayal, sehingga manusia menjadi berpikir tidak waras, malas dibidadang kerohanian dan banyak tidur". Selanjutnya dikatakan,"Adharmam dharman iti ya manyate tamasavrta, diliputi sifat tamas, manusia menganggap yang benar adalah salah dan yang salah adalah benar, sehingga sarvarthan viparitams ca, segala kegiatannya menuju kearah sesat" (Bhagavad Gita 18.32).

Penjelasan Veda lebih lanjut adalah sebagai berikut :

1. Dalam masa Kali-Yuga, manusia cendrung semakim rakus, berprilaku jahat (korup) dan tidak mengenal belas-kasihan. Mereka bertengkar satu dengan yang lain tanpa alasan benar. Mereka bernasib malang, diliputi beraneka-macam keinginan material dan sudra-dasottarah prajah, mayoritas tergolong sudra dan manusia tidak beradab (Bhagavata Purana 12.3.25).

2. Kegiatan tipu-menipu dan berbohong, malas dibidang kerohanian, banyak tidur dan tindak kekerasan, kecemasan, kesedihan, kebingungan, ketakutan dan kemiskinan merajalela (Bhagavata Purana 12.3.30).

3. Karena fakta-fakta tersebut, maka Kali-Yuga sering disebut sebagai jaman kemerosotan akhlak dan moral, jaman perselisihan dan pertengkaran, jaman kepalsuan, jaman edan, jaman kekalutan, jaman kemunafikan, jaman penderitaan dan kesengsaraan.

Maha  Rsi Sukadeva Goshwami menjelaskan 24 ciri Kali-Yuga kepada Raja Pariksit, yaitu :

1. Dharma merosot dan Adharma berkembang subur.
2. Kualitas, moral dan hidup manusia merosot.
3. Manusia bertabiat Asurik (jahat).
4. Manusia munafik dan curang.
5. Raja, kepala da pejabat negara bermoral buruk dan rendah.
6. Kekayaan material dan keniknatan indriyawi menjadi tujuan hidup.
7. Hukum dan keadilan ditentukan oleh kekuasaan.
8. Perkawinan berlangsung karena daya tarik material dan sex berdasarkan prinsip suka sama suka.
9. Segala urusan dan hubungan bisnis berlandaskan tipu-muslihat.
10. Para brahmana sibuk dengan urusan mengenyangkan perut dan memuaskan kemaluan.
11. Aturan hidup varna-asrama dharma dicampakkan.
12. Manusia selalu berpikir keliru.
13. Kekuasaan dicapai melalui kekuatan.
14. Rakyat menderita karena bencana alam, kelaparan, beban pajak, penyakit dan kecemasan.
15. Wanita hidup bebas dan tidak suci.
16. Veda dimengerti dengan pola pikir atheistik.
17. Kota-kota dikuasai para bandit.
18. Sapi dibunuh untuk makanan.
19. Majikan dan pelayan saling tidak setia.
20. Laki-laki dikendalikan wanita.
21. Orang-orang sudra menipu melalui praktek kerohanian.
22. Manusia menjadi amat individualistik.
23. Manusia dan alam terkena polusi, dan
24. Manusia melalaikan Tuhan karena berwatak atheistik.

Demikianlah artikel/tulisan mengenai " Mengenal Zaman Kali Yuga " ini , semoga bisa bermanfaat serta menambah wawasan dari teman-teman sekalian.

#Satyam Eva Jayate

Referensi : http://kere.000space.com/

0 komentar:

Copyright © 2013 PD KMHDI Jawa Barat and Blogger Templates - Anime OST.
Selamat Datang di Blog Resmi Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Jawa Barat